Short Gateway to Bali

by - 12:09 AM



Bali, Pulau Dewata ini tak perlu diragukan lagi kesohorannya sebagai salah satu destinasi terbaik di Indonesia. Kalau kita ke Pulau Bali pasti berasa banget deh sama ambiencenya, suasananya yang ga mungkin bisa kita dapetin di tempat lain, gue baru paham dan ngerti kenapa banyak orang suka banget ke Bali dan menjadikan Bali sebagai salah satu tempat favorit mereka untuk berlibur. Kali ini gue bakalan sharing trip singkat gue selama di Bali, destinasi mana aja sih yang gue kunjungin selama disana.


Kuta Beach

Pantai Kuta


Menempuh jarak sekitar 10 menit dari airport untuk sampai ke pantai yang populer di Bali ini, untuk biaya masuknya free alias tidak dikenakan biaya, namun untuk anda yang membawa kendaraaan baik motor maupun mobil tentunya dikenakan biaya parkir sesuai dengan jenis kendaraan anda. Sesampainya di pantai Kuta kita bisa menikmati teriknya matahari di siang/sore hari sambil melihat deruan ombak-ombak kecil dari bibir pantai. Pantai ini cukup berombak dan pantai ini juga menjadi salah satu destinasi favorit para turis untuk surfing. Di pantai ini kalian bisa bersantai menikmati suasana Bali, bersantai dibibir pantai dibawah kanopi sambil menikmati segarnya kelapa muda, indahnya dunia di depan mata.



Pantai Suluban


Pantai Suluban


Beranjak ke selatan bali, tepatnya ke daerah Uluwatu, gue mampir bersantai sejenak sambil menunggu sunset di pantai Suluban. Akses menuju lokasi pantai ini cukup lancar namun sedikit landai karena Uluwatu merupakan daerah yang cukup terjal, untuk jarak tempuh perjalanan menuju lokasi ini memakan waktu 1 jam lebih jika di tempuh dari Kuta maupun Denpasar.
Untuk menjajakan kaki di pantai eksotis ini kita akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp.15.000,- per orang. Tipikal pantai di sepanjang selatan Bali, baik di daeerah pecatu maupun uluwatu adalah pantai dengan tebing yang landai, untuk menuju pantai yang berada di bawah tebing kita harus menuruni anak tangga, dan untuk pantai suluban ini ada lebih dari 100 anak tangga yang harus kita turuni (untungnya anak tangga di pantai ini tidak curam dan mudah untuk di pijak). Cukup lelah berjalan menuruni ratusan anak tangga, namun semuanya terbayar kita kita melihan tebing -tebing eksotis dipadukan dengan batu karang di tepi pantai Suluban. Sama seperti pantai Kuta, pantai ini juga menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan luar negri untuk berselancar dikarenakan ombak di daerah Uluwatu terbilang cukup besar.



Vue Beach Club



If you looking for grande pool club with the nice view and good ambience, you must spend your time to be here at Vue beach club. Vue beach club ini letaknya di daerah Canggu guys ga jauh dari pantai batu bolong, kalo kalian berminat untuk ke tanah Lot, Vue Beach Club ini gak jauh dari sana tepatnya berada di dalam hotel Lv8 Resort Hotel Canggu. Disini makanan yang di sajikan beragam, mulai dari Indonesian sampai ke western food juga ada. Untuk seating area berkanopi atau seperti tenda gitu biasanya dikenakan minimum cost, sedangkan untuk seating area yang berupa table tidak ada minimum costnya. Kalau kalian berniat untuk chillin bersama teman-teman,  berenang di pool yang cukup besar sambil menikmati sajian makanan dengan view pantai di canggu ga ada salahnya untuk mapir kesini.

Bukit Pinggan


Tempat ini termasuk salah satu favorit gue di Bali, yup ini Bukit Pinggan atau biasa dikenal dengan nama Desa pinggan. Bukit Pinggan ini berada di lembah gunung Batur, Kintamani, perjalanan kesana yang cukup jauh dan  berliku membuat tempat ini punya kesan tersendiri buat gue. Demi mengejar sunrise di bukit Pinggan ini gue bela-belain bangun subuh untuk bisa mencapai kaki bukit sebelum matahari terbit, waktu itu gw sengaja milih nginep di Ubud dengan pertimbangan agar tidak perlu menempuh waktu dan jarak yang begitu jauh. Perjalanan dari Ubud menuju Bukit pinggan sendiri memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit, perjalanan yang dilalui subuh itu memang cukup panjang dan berliku, ditambah kondisi penerangan jalan memasuki kawasan Kintamani yang masih kurang perjalanan terasa cukup creepy di subuh itu. Jika kalian berniat kesini dari daerah Kuta, Denpasar dan sekitarnya dan berniat untuk melihat sunrise harap persiapkan waktu lebih pagi untuk berangkat mengingat jarak tempuhnya cukup jauh.
Subuh itu ketika menanjaki gunung Batur kabut tebal mulai terlihat, jalanan menuju kaki bukit yang tidak begitu lebar membuat kendaraan yang gue tumpangi harus sangat berhati-hati untuk dapat melintas karena meskipun waktu masih subuh acap kali dijumpai kendaraan pribadi maupun truk pengangkut dari arah yang berlawanan. Tepat  pukul 5 WITA setelah melalui perjalanan panjang akhirnya kami pun tiba di bukit Pinggan, perjalanan panjang di pagi itu terbayarkan sesampainya berada di bukit Pinggan. Dari atas bukit dapat terlihat pemandangan desa Pinggan yang tertutup kabut tipis, pemandangan alam gunung Batur dari dekat terlihat begitu keren, juga terlihat siluet gunung agung dari Kejauhan.
Selfie di bukit Pinggan



Sunrise di bukit Pinggan 

Untuk menikmati sunrise di bukit Pinggan ini free loh alias tidak dipungut biaya, kita juga tidak perlu treking dalam mencari spot untuk menikmati sunrise di bukit Pinggan karena kaki bukit ini bisa diakses oleh kendaraan, kita hanya perlu jalan sebentar untuk mencari spot yang tepat.
Untuk waktu yang tepat untuk menikmati wisata bukit Pinggan ini relatif tergantung setiap individu masing-masing. Jika kalian prefer untuk menikmati kabut di desa Pinggan dan juga sunrise , maka kamu diharuskan berangkat dari pagi-pagi buta sekitar jam 3 pagi. Namun, kalian juga bisa menikmati alam bukit Pinggan dengan perspektif yang berbeda di malam hari, tentunya dari atas bukit akan terlihat indah lampu-lampu yang menghiasi desa Pinggan yang berada di bawah kaki gunung Batur.



Antugan Jehem, antugan Tukad Melangit yang lagi hits untuk fotografi

Selanjutnya adalah antugan Jehem atau yang biasa disebut antugan tukad melangit yang berada di kawasan Jehem, Bangli.
Menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih dari Ubud menuju antugan ini, berada di kawasan dataran tinggi yang masih asri menjadikan antugan ini sebagi salah satu destinasi dengan pemandangan alam yang indah. Bersama Icha  kawan yang tinggal di Bali, gue mejajal antugan yang sedang hits dijadikan obyek fotografi ini. Sesampainya disana ada 3 antugan yang bisa kita pakai untuk berfoto ria, namun gue memilih antugan kedua dan ketiga karena antugan ini viewnya lebih menjorok ke lembah kaki bukit. Tempat ini cocok banget buat kalian yang ingin benar-benar bersantai menikmati hawa segar dan pemandangan alam yang masih asri. 

Buat foto-foto kekinian, keren juga kan ?

Alhasil jadilah antugan ini obyek wisata buat eksis di socmed. Oh iya, untuk memasuki wisata antugan ini kita dikenakan biaya masuk Rp.10.000 per orang, disarankan kesini diwaktu menjelang siang siang hari karena viewnya masih bagus terlihat jelas.



Menyusuri jalan setapak menuju air Terjun tukad Cepung




Tukad Cepung Waterfall

Berlokasi tidak jauh dari antugan Jehem, masih berada di kawasan Bangli destinasi selanjutnya adalah air terjun Tukad Cepung. Jarak tempuh yang singkat dari antugan jehem menjadikan wisata ini cukup bisa dijangkau. Untuk Memasuki air terjun ini kita cukup membayar biaya masuk sebesar Rp.10.000 per orang. Air terjun ini lokasinya agak menjorok kedalam dan untuk menjangkaunya kita memerlukan treking singkat sekitar 10 menit, medan yang dilalui tidak begitu sulit, namun tetap harus berhati-hati dikarenakan jalanan setapak disekitar yang cukup licin. Sesampainya di air terjun ini, kalian pasti akan terkesan dengan indahnya air terjun ini, ibarat hidden gem air terjun ini memang benar-benar menjadi lokasi wisata yang masih berlum terlalu ramai dikunjungi. Lokasi ini benar benar cocok bagi kalian yang gemar dengan fotografi, dengan keindahan dan keasriannya air terjun ini benar-benar memberikan kesan magical dan sakral bagi setiap pengunjung yang datang kesana.


Itu tadi adalah sedikit ulasan summer gateway gue selama di Bali, Trip yang begitu singkat memang, namun dengan keindahan disetiap destinasi yang dikunjungi hati menjadi lebih riang, pikiran menjadi segar dan tenang. Yuk, tentukan waktu dan destinasi kalian untuk menikmati petualangan dan pengalaman seru kalian. Karena Dengan adanya pengalaman baru  banyak hal-hal positif baru yang dapat kita terima. Hidup adalah sebuah pencarian tanpa akhir, hingga akhirnya apa yang kita cari adalah sebuah arti dari perjalanan itu sendiri. It's better to travel well than to arrive.




You May Also Like

2 comments